Apa tidak kau dengar bisik lembutku..
menyingkap tirai jendela kamar hatimu..
hingga setiap senja sendirian di rongga hasilan sendiri..
menunggu ketukan kasihmu di kamar rinduku..
bersama pulangnya elang dr kembara siang..
bagaikan tembok usang yang enggan mengalah dan berpatah..
walaupun setiap kali datangnya air laut bergelora...
menambahkan lagi pedih luka di kaki..
Apa tidakkah kau lihat..
manik-manik kasihku...
berlabuh di veranda hatimu..
dan kuntum-kuntum cintaku...
tersimpuh di kaca jendela kamarmu..
hingga kau biarkan juga..
pintumu tertutup rapi....
dan aku terkapai sendiri...
antara fantasi dan realiti....
No comments:
Post a Comment