Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui,
Mungkin aku lalai dengan apa yg terhidang di atas dunia fana,
Aku hampir lemas dalam lubuk kufur,
Salah memilih lorong tanpa hirau mereka yang mendorong,
Di mata aku mungkin yang merah itu delima
Yang manis ditelan oleh siapa sahaja,
Namun aku lupa,
Yang merah itu juga saga,
Yang tiada siapa tahu apa gunanya,
Aku akur dengan dugaanNya,
Mungkin ini ujian padaku sebagai hambaNya,
Nikmat sempurna hampir aku salah guna,
Sebelum direntap segalanya,
Harus segalanya aku pelihara semula,
Kudratku lemah untuk genggam landasan pegangan,
Kerap aku tergelincir,
Namun hati jahil menyalahkan lukisan takdir,
Mungkin aku hebat merencana,
Tapi jelas aku hina dalam melaksana,
Menjunjung kasih pada Ayah dan Bonda,
Membimbing aku tanpa pernah alpa,
Dari aku mula bertatih,
Tika aku suka tika aku sedih,
Tiada pernah mereka merintih,
Walau ku kerap membuat mereka perih.
Terima kasih Ayah Bonda.
Lautan maaf dari anakanda.
Mungkin aku lalai dengan apa yg terhidang di atas dunia fana,
Aku hampir lemas dalam lubuk kufur,
Salah memilih lorong tanpa hirau mereka yang mendorong,
Di mata aku mungkin yang merah itu delima
Yang manis ditelan oleh siapa sahaja,
Namun aku lupa,
Yang merah itu juga saga,
Yang tiada siapa tahu apa gunanya,
Aku akur dengan dugaanNya,
Mungkin ini ujian padaku sebagai hambaNya,
Nikmat sempurna hampir aku salah guna,
Sebelum direntap segalanya,
Harus segalanya aku pelihara semula,
Kudratku lemah untuk genggam landasan pegangan,
Kerap aku tergelincir,
Namun hati jahil menyalahkan lukisan takdir,
Mungkin aku hebat merencana,
Tapi jelas aku hina dalam melaksana,
Menjunjung kasih pada Ayah dan Bonda,
Membimbing aku tanpa pernah alpa,
Dari aku mula bertatih,
Tika aku suka tika aku sedih,
Tiada pernah mereka merintih,
Walau ku kerap membuat mereka perih.
Terima kasih Ayah Bonda.
Lautan maaf dari anakanda.
No comments:
Post a Comment